Stakmerauke

Sejarah Singkat

PENDAHULUAN

STAK Merauke, adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang terlahir karena kepentingan pelayanan gereja yang dilakukan bukan saja di lingkungan kota-kota, tetapi terutama untuk kepentingan pelayanan di wilayah pedalaman. Tidak hanya sebatas pelayanan dalam arti sempit, tetapi juga mampu mengembangkan berbagai potensi atau talenta yang dimiliki oleh gereja TUHAN, sehingga menuju pada pemuliaan Nama TUHAN dalam dunia ini.

Visi Gereja yakni menghadirkan tanda-tanda kerajaan ALLAH di bumi. Tanda-tanda itu adalah sukacita, damai sejahtera, keadilan, dan seterusnya merupakan tugas dan upaya yang harus dilakukan oleh semua orang yang percaya dan menerima anugerah keselamatan.

Arah Keilimiahan Teologis

Mahasiswa beserta Dosen mengembangkan kemampuan keilimiahan terutama untuk menjawab tantangan zaman yang semakin berubah dengan cepat dewasa ini.

Sebagai seorang Pendeta atau Pastor atau Gembala, hendaknya mampu melihat segala persoalan dalam masyarakat, sehingga terbentuk kontribusi positif bagi pembangunan moral dan mental bangsa.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi Kristen, digunakan sebagai wadah yang dapat menggodok berbagai permasalahan dalam masyarakat termasuk pula dalam lingkungan gereja dan organisasinya. Lembaga ini mampu memberikan kajian yang utuh dan real menurut kehendak ALLAH yang kuasa bagi dunia yang dikasihiNYA.

Berdasarkan pada Visi dan Misi Gereja yang terurai dalam Visi dan Misi STAK Merauke, maka Pengelola berusaha untuk mewujudkannya, setidak-tidaknya melakukan pencapaian secara tahap demi tahap dengan segala kemampuan yang ada.

SEJARAH SINGKAT PENDIRIAN STAK MERAUKE

Beberapa pemimpin gereja baik pendeta atau tokoh awam dari denominasi gereja di Merauke dalam beberapa kali pertemuan informal telah berkeinginan untuk menghadirkan perguruan tinggi teologi Kristen di Kabupaten Merauke, jauh sebelum perguruan tinggi lainnya berada di Merauke (kecuali STIA Karya Dharma Merauke yang telah lebih dahulu hadir sejak pertengahan tahun 1980-an).

Tahun-tahun jauh waktunya sebelum terjadinya reformasi Mei 1998, keinginan ini sudah ada dengan tujuan untuk meningkatkan SDM teologis yang memiliki kemampuan dalam melayani misi TUHAN di muka bumi khususnya yang sesuai dengan konteks Papua.

Keinginan ini semakin kuat, ketika masa reformasi tiba, dan komitmen Bupati Merauke yang terpilih saat itu, bapak Drs, Johanes Gluba Gebze untuk meningkatkan bidang pendidikan di Merauke. Kebijakan Bupati sesuai visinya saat itu, memberikan dukungan kepada putra-putri asal Merauke untuk bersekolah di perguruan tinggi negeri yang sebelumnya sangat sulit dimasuki oleh tamatan SLTA manapun di seluruh Indonesia. Beberapa gelombang pengiriman siswa asal Merauke untuk melanjutkan Pendidikan atau bersekolah di Jawa, dan di Makassar yang memiliki kualitas saat itu, atas kerjasama Pemda Merauke dan perguruan tinggi tersebut. Hal ini tentu sangat membutuhkan dana yang sangat besar. Belum lagi tanggungan orangtua yang sangat besar untuk biaya hidup anak sekolah di luar daerah. Aliran dana pembangunan menjadi lebih banyak ke luar daerah daripada berputar di wilayah Merauke. Hal ini menjadi pertimbangan Bupati dan pimpinan daerah serta tokoh masyarakat pada saat itu.

Hingga pada akhirnya, kebijakan pemerintah daerah untuk memberikan rekomendasi atas permohonan pendirian beberapa perguruan tinggi di Merauke.

Sejalan dengan hal ini, para tokoh gereja yang saat itu bertemu dalam satu kesempatan di gedung Gereja Pniel (gedung lama di depan RSU Merauke), terdiri antara lain : Pdt. Kelly Duwiri, S.Th., Drs, JPD Hunila, Pdt. H. Belwawin, S.PAK., Pdt. D. Hadulu, Sm,Th., dan beberapa tokoh pendeta dari denominasi gereja lainnya, serta beberapa tokoh awam lainnya yang lepas dari pencatatan sejarah ini (nama-namanya tidak tercatat), menghasilkan suatu tekad untuk mendorong terjadinya pengembangan dunia Pendidikan tinggi di Merauke.

Namun, hal ini masih belum terwujud pada pertemuan sekitar tahun 2000 atau lebih setahun setelah reformasi. Pembicaraan ini masih bersifat wacana, karena mau dimulai dari mana dan bagaimana.

Pdt. Kelly Duwiri, S.Th., mengambil inisiatif untuk memulai. Beliau menghubungi kasie Bimas Kristen Kantor Departemen Agama Kabupaten Merauke saat itu, Drs. DM Syaranamual dan bersama-sama Ronald Th. Imkotta, S.Sos., untuk membantu pengurusan administrasi pendirian perguruan tinggi Teologi sebagaimana diipersyaratkan saat itu.

Pdt. Kelly Duwiri, S.Th., berupaya untuk membuat dokumen-dokumen penting untuk mendirikan perguruan tinggi ini. Mulai dari proposal pendirian, hingga menghubungi Direktur Jenderal Bimas Kristen Depag RI di Jakarta. Mereka berupaya untuk bertemu Bupati Merauke dan pihak pimpinan DPR Kabupaten Merauke, untuk mendapat restu dan dukungan. Sehingga, bulan Januari 2001, Pdt. Kelly dan Ronald Th. Imkotta, S.Sos., mengetik konsep naskah pendirian dalam bentuk proposal pendirian di Pusdikom Persada Merauke yang beralamat saat itu di Raya Mandala Bambu Pemali Merauke.

Pengetikan yang terus diperbaiki konsepnya bebetrapa kali hingga memasuki bulan Maret 2001, kemudian Ronald Th. Imkotta, S.Sos., (Direktur Pusdikom Persada Merauke saat itu) bersama Pdt. Kelly Duwiri, S,Th., akhirnya merumuskan sebuah konsep proposal pendirian sekolah agar mendapatkan persetujuan sesuai perundangan yang berlaku.

(Saat yang sama : Ronald Th. Imkotta, S.Sos., juga sedang terlibat dalam pendirian dan pengoperasionalisasinya Sekolah Tinggi Teknologi Merauke [STTM] cikal bakal Universitas Musamus Merauke saat ini ).

Menjelang bulan Mei 2001, memasuki masa sejarah berdirinya STAK Merauke, Bapak Ronald Th. Imkotta menanyakan sekaligus menantang Pdt. Kelly Duwiri saat itu, apakah berani kita menerima mahasiswa ? Beliau dengan tegas menyatakan siap, namun berkas dan dokumennya masih belum siap.

Ronald Th. Imkotta (dari lembaga gereja GPI Papua) saat itu menyatakan sanggup menyelesaikan seluruh dokumen yang diperlukan, asalkan ada hubungan yang dapat dipastikan secepatnya dengan pihak Dirjen Depag RI Jakarta dan Bupati Merauke, untuk mendapatkan restu dan ijin.

Selanjutnya dalam minggu itu (minggu pertengahan Juni 2001) Pdt. Kelly Duwiri (dari gereja GPKAI Merauke) merancang lambang STAK Merauke, dan diberi arti dan warna oleh ibu Dwipayani Imkotta (istri Ronald Imkotta) agar dapat mendukung identitas STAK Merauke.

Teman-teman lainnya yang turut mengupayakan pendirian STAK Merauke adalah Bapak S. Farwas, S.Sos. (pegawai PLN saat itu dan aktifitis gereja dari GKII Merauke), bapak Drs. Luther Batmanlussy, dari GKO, bapak John Sapari, dari GKI di Tanah Papua, turut menopang pekerjaan ini pada awal perjalanan operasional sekolah ini.

Kemudian bapak Samuel Farwas bersama Bapak Pdt. Kelly Duwiri mengupayakan Yayasan yang menjadi induk STAK Merauke. Sebelum itu ada penawaran kepada pihak YPK sebagai yayasan induk namun terkendala birokrasi yang cukup sulit, kemudian diusulkan kepada YPPGI, namun juga tidak mendapat persetujuan dari Depag RI Jakarta. Sementara lembaga Yayasan diupayakan, pengumuman penerimaan mahasiswa baru sudah diumumkan di RRI Merauke, sebagai media paling efektif promosi penerimaan mahasiswa baru.

Pendaftaran mahasiswa baru dilakukan di kantor Pusdikom Persada Merauke untuk sementara waktu, dan staff Pusdikom saat itu sdri Sandi Tumanan (dari gereja KIBAID) diangkat juga sebagai staf TU pertama STAK Merauke bertugas rangkap sebagai petugas penerimaan mahasiswa baru dengan modal sebuah cap yang dirancang dan diberikan oleh Pdt. Kelly Duwiri (menjadi lambang STAK saat ini), modal uang sebesar Rp. 250.000,- sedangkan modal lainnya, komputer, ATK, serta dokumen lainnya dirancang dan dipersiapkan secara swadana oleh Bapak Ronald Th. Imkotta.

Bila diperhatikan, ternyata terlibat cukup banyak denomisasi gereja dari tokoh-tokoh yang saat itu mendorong terbentuknya lembaga STAK Merauke.

Penerimaan mahasiswa dari hari ke hari menunjukkan peningkatan yang sangat besar dari sebelumnya hanya ditarget 30 orang, kenyataannya menjadi semakin mendekati jumlah 100 orang pendaftar pertama. Kemudian terus melonjak hingga mencapai hamper 140 orang calon mahasiswa baru Angkatan pertama.

Memperhatikan perkembangan ini, pengurus inti saat itu bertindak cepat untuk mengundang para pendeta bergelar S1, dan guru S1 di Merauke untuk mengikuti rapat di Pusdikom untuk menetapkan langkah selanjutnya. Antara lain : kesediaan menjadi pengurus pengelola STAK Merauke, bersedia menjadi dosen pada dua jurusan di STAK Merauke.

Bapak Ronald Imkotta menyiapkan naskah kurikulum (hasil studi banding di Jakarta, Jogja, Salatiga dan sekitarnya), menyiapkan rancangan panitia penerimaan. Semua naskah ini diterima dengan beberapa penyesuaian kecil. Hasil rapat memilih Ketua Panitia Penerimaan dan OSPEK, OMALA pertama adalah Pdt. H. Belwawin, dan anggota panitianya adalah para calon dosen yang menjadi panitia penerimaan saat itu. Hampir Sebagian besar pendeta jemaat di lembaga GPI Papua, ditambah Ketua Klasis GKI di Tanah Papua saat itu Pdt. Alex Auparay, S.Si. (ayah dari penyanyi Nowela yang saat itu masih bersekolah di tingkat sekolah dasar), pendeta dari GPKAI, pendeta dari GKO, pendeta dari KIBAID, yang secara kewenangan dosen memenuhi syarat saat itu karena berijasah sarjana.

Penerimaan pendaftaran dipindahkan ke SMP YPK setelah berdiskusi dengan pihak YPK dan disetujui oleh Pelaksana Tugas Kepala SMP YPK saat itu, ibu Resma Hutapea. Dan, calon mahasiswa terus mendaftar hingga mencapai lebih dari 130 mahasiswa.

Awal Agustus 2001, Operasional penerimaan mahasiswa baru dan kantor STAK Merauke dipindahkan dari kantor sementara di Pusdikom Persada Merauke ke SMP YPK yangmana kepada STAK Meauke diberikan pinjaman sebuah ruangan dan persetujuan untuk menggunakan aula sebagai ruang kuliah. Panita Penerimaan Mahasiswa Baru diambil alih oleh Drs. Luther Batmanlussy sebagai ka. BAAK, dan Drs. John Sapari sebagai Ka. BAU STAK Merauke.

Ospek dilakukan selama 1 minggu, yaitu pada minggu akhir Agustus 2001. Dan Akhirnya, STAK Merauke menjadi lembaga pendidikan kedua di Merauke yang beroperasi resmi dengan kuliah perdana pada tanggal 30 Agustus 2001 oleh Bupati Merauke. Ketua Senat Mahasiswa (sebagaim lembaga eksekutif mahasiswa) saat itu, Adolf Fordatkossu, dan Ketua BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa sebagai lembaga legislasi mahasiswa) adalah Kustan Masela.

OPERASIONAL SELANJUTNYA SETELAH BERDIRI

Pengurusan administrasi ke Jakarta diutus Pdt. Kelly Duwiri sebagai Ketua, dan Drs. DM Syaranamual (saat itu sebagai Kasi Bimas Kristen Kantor Depag RI Kab. Merauke) sebagai Puket I, belakangan sdr S. Farwas (saat itu masih menyelesaikan studi akhir-nya di STIA Karya Dharma Merauke) yang akhirnya turut ikut bersama kedua utusan tanpa sebelumnya diketahui oleh pengurus lainnya. Pengurusan di Jakarta gagal dan telah menghabiskan dana yang cukup besar.

Pengurusan kedua diutus kembali Puket II STAK Merauke saat itu, Ronald Th. Imkotta untuk mengurus ke Jakarta, dari Desember 2001 hingga Januari 2002, dan bersama isterinya Dwipayani Imkotta berupaya selama 2 minggu sehingga berhasil mendapatkan Surat Ijin Operasional dari Dirjen Bimas Kristen.

Pengakuan perijinan ini diikuti dengan surat kesediaan Ditjen Bimas Kristen, Depag RI Jakarta untuk melakukan visitasi atas Dokumen STAK Merauke yang sudah dipersiapkan dengan baik. Proses akreditasi pada pertengahan tahun 2002, dan keluarlah surat akreditasi terdaftar untuk Jurusan Teologi pada tahun 2003 dan Jurusan PAK pada tahun 2004.

DM Syaranamual, Samuel Farwas, Pdt. Kelly Duwiri, yang saat itu berposisi di Merauke, membantu pengurusan pembuatan akte Yayasan baru yang dikirimkan ke Jakarta atas permintaan Ronald Th. Imkotta yang masih berada di Jakarta sebagai salah satu syarat kelengkapan ijin opersional sekolah. YAPKI kemudian didirikan berdasarkan atas rekomendasi dari beberapa denomonasi gereja yang sebelumnya sudah diusahakan, dan didirikan dengan nama Yayasan Pendidikan Kristen Indonesia atau disingka YAPKI. Rekomendasi dari beberapa gereja, dan Bupati serta DPRD Merauke turut membantu seluruh pengurusan ijin ini.

  1. UMUM
    STAK Merauke benar-benar berada di tengah-tengah persaingan yang nyata (real competition), yaitu dengan terus bermunculannya berbagai perguruan tinggi di Merauke serta semakin meluasnya jangkauan perguruan tinggi yang sudah mapan baik pengalaman maupun mutunya ke daerah-daerah, seperti UKI Jakarta, UNHAS Makassar, UNCEN Jayapura, dll., dalam bentuk program MoU dengan pihak Pemda Merauke.

    Namun demikian, STAK Merauke tercatat juga sebagai perguruan tinggi yang lahir di tahun 2001 bersama-sama STTM (sekarang Universitas Musamus Merauke), STAIS YAMRA, Sekolah Tinggi Katolik (STK) dan AKPER Merauke, serta STIA Karya Dharma yang sudah hadir jauh sebelum ini, melalui pergumulan yang panjang dari gereja-gereja pendiri. Sebagaimana tugas gerejawi dan sekaligus di dalamnya tugas membangun masyarakat yang sudah dicontohkan oleh para pendahulu yakni bapak-ibu penginjil dan para pastor serta rohaniawan kristen dan katolik, yang telah mengabdikan diri demi penyelamatan umat TUHAN di daerah ini, maka STAK Merauke sebagai lembaga perguruan tinggi akan bersama pemerintah merintis terwujudnya cita-cita masyarakat di wilayah Papua Selatan ini, yang bila TUHAN berkenaan akan terwujud sebagai propinsi baru.

    Kemudian hari, ternyata hal ini terwujud, akhir bulan Juni 2022, Propinsi Papua Selatan resmi setelah ditandatangani-nya UU pembentukan propinsi ini oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, dan DPR RI.
  2. BIDANG AKADEMIK DAN PENELITIAN
    Penelitian Mahasiswa dan Dosen telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup menggembirakan tentang perbaikan berbagai bidang yang berhubungan dengan pendidikan agama dan pembinaan umat. Namun, penerapan hasil karya ilmiah ini di lapangan belum dapat dilaksanakan dengan baik. Sampai naskah ini ditulis pada tahun ini (2011), tercatat kurang lebih 150-an hasil penelitian kualifikasi strata satu yang sudah dihasilakn mahasiswa studi akhir, dan tahun depan diharapkan kualitas penelitian semakin lebih baik, dan terutama menyentuh sisi kehidupan vital bergereja dan bermasyarakat sehingga manfaatnya dapat terasa dengan baik. Seharusnya, hal ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan di daerah ini.

    Penataan Perpustakaan STAK Merauke meupakan bagian yang menjadi perhatian kami dalam periode kempemimpinan ini, agar mampu menunjang dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.

    Pelaksanaan PKL & Kuliah Kerja Nyata
    PKL dan Kukerta telah dilaksanakan sebanyak 9 angkatan (sampai tahun 2011, naskah ini dibuat), dan telah memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan di daerah ini. Kebutuhan tenaga guru agama secara nyata masih sangat dibutuhkan di keempat kabupaten di wilayah Papua bagian Selatan ini. Alumnus STAK Merauke telah tersebar di kabupaten-kabupaten ini, bahkan meluas hingga kabupaten lainnya di Papua, bahkan Kepulauan-kepulauan kecil di Maluku.

    Yang menggembirakan adalah tamatan STAK Merauke prosentasi terbesarnya di wilayah pedalaman, bahkan turut membantu administrasi dan manajemen sekolah yang memang sudah minim dan memprihatinkan, juga turut mengajar bidang studi lainnya yang masih relevan seperti Pancasila, Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, Olahraga dan Kesenian, dll.

    Ujian negara telah dilaksanakan sebanyak 7 kali, dan rata-rata lulus 100% hanya beberapa angkatan yang gagal satu atau dua orang saja.

    Saat ini, dua angkatan terakhir ujian Negara dilakukan dalam bentuk ujian local yang diawasi, serta ujian skripsi dan ujian komprehensif lewat Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI atau disebut Ujian Penjaminan Mutu sehingga Ijasah maupun Akta IV dapat ditandatangani (ditandasahkan) serta diberi nomor seri oleh Dirjen Bimas Kristen.

    Saat ini, ujian penjaminan mutu tidak dilaksanakan lagi karena tahun 2014 bulan Februari dan Maret telah diasesment oleh BAN PT dan kedua prodi dinyatakan terakreditasi “C” tiga bulan berikut (Mei 2014).

    Borang disusun oleh Tim konsultant bersama pimpinan saat itu, tahun 2012 dan dimasukan pada akhir bulan Mei 2012. Tim Konsultant adalah Ibu Tri dan ibu Juli Mose yang punya kepedulian bagi lembaga-lembaga teologi di Papua, sedangkan yang membantu untuk akreditasi adalah Ketua STAK Merauke saat itu (Bapak Ronald Th. Imkotta, M.M.), Semuel Hendrik Mesmor, S.PAK., M.I.Kom., sebagai Sekprodi PAK, dan yang menghadapi asesor dan mempresentasikan seluruh dokumen dan data, kemudian Johanis Sahuleka, S.PAK., jabatannya Kaprodi PAK, juga turut mendukung dengan data walau saat menjelang akreditasi ybs sedang sakit dan berobat ke Ambon, Ludia Taegernan, S.PAK., sebagai bendahara, ibu Pdt. Anita Nanlohi, S.Si. sebagai kaprodi Teologi Kependetaan, Ketua YAPKI saat itu, bapak Pdt. J A Termas, bersama beberapa anggota Badan Pendiri YAPKI. Serta, dukungan mahasiswa angkatan tahun 2009 hingga 2013, beberapa dosen yang aktif, bapak Nekad Ngilawane, M.Pd., Bapak Pdt. Petrus Womsiwor, S.Th., Bapak Lukas Lena, M.Pd., Bapak Karel Kunu dan Ibu Ifhon Tamamilang isterinya, bapak F. Lekatompesy sebagai mantan ketua sbeelumnya, juga menyempatkan diri datang dari Ambon, Herman Wona, S.Pd.K., Paul Beay dan Agustina H. Koritelu sebagai staf operator PDPT, staf lainnya Erick Sanabuki, dan Magdalena Sung, ibu Pdt. Sonya Uniplaita yang mengambil foto-foto dokumentasi. Sedangkan, alumni yang hadir adalah angkatan pertama yang ada di Merauke ibu Abramina Wakole, ibu Thresye Nanlohy, ibu Robertilde Laju, ibu Regina Swabra, ibu Ludia Taegernan, dan angkatan kelas penyetaraan guru dari Diploma dan PGAK saat itu, sehingga dinamika akademik terasa kuat.

    Saat ini (tahun 2017, edit sejarah tahun 2017) STAK Merauke akan menghadapi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang menjadi syarat keabsahan sebuah perguruan tinggi.

    Data-data pada PDPT mula-mula diisi oleh operator sebelumnya (Paul Beay dan Agustina Helen Koritelu), hanya baru data identitas perguruan tinggi dan beberapa dosen tetap dan tidak tetap. Selanjutnya data-data saat ini sudah diisi oleh Operator berikutnya Pdt. Sonnya Uniplaita, S.Si., M.Pd. Masih memerlukan dukungan agar data-data yang diisi lebih lengkap karena lulusan angkatan 1 hingga angkatan 9 belum terisi.
    Kualitas lulusan STAK Merauke hingga angket pengguna lulusan tahun 2014 masih sangat baik.

  3. BIDANG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
    Kepengurusan sebelumnya belum dapat memperbaiki kinerja BAAK dan BAU karena terkendala dengan biaya dan berbagai fasilitas penunjang lainnya.

  4. BIDANG KEMAHASISWAAN
    Motivasi dan keinginan setiap angkatan untuk melakukan kegiatan kemahasiswaan cukup besar terutama yang berkaitan dengan kegiatan rohani seperti wisata rohani, pembinaan rohani pemuda dan remaja, diskusi teologis, bahkan peringatan hari hari besar keagamaan seperti paskah, dan natal menjadi momentum yang ditunggu sebagai ajang berkreatifitas yang bermanfaat.

    Jurusan teologi dan jurusan PAK adalah jurusan yang mau tidak mau harus menghasilkan pemimpin. Oleh karena itu, bidang kemahasiswaan memiliki tugas yang cukup berat dalam membina sisi lain dari dunia pendidikan tinggi ini.

  5. UPAYA PENGEMBANGAN STAK MERAUKE
    Beberapa hal yang menjadi pokok perhatian adalah meningkatkan kualitas lulusan, meningkatkan kualitas tenaga dosen melalui pendidikan dan pembinaan, juga peningkatan strata pendidikannya, peningkatan sarana dan prasarana perkuliahan seperti tanah dan kampus.

    Tahun 2011 – 2012 STAK Merauke berupaya untuk memenuhi ketentuan perudangan yaitu menyiapkan administrasi EPSBED dan diakreditasi oleh BAN dan bekerja sesuai ketentuan pada Kementrian Agama RI dan Kementrian Pendidikan RI.
    Tenaga dosen berstatus S2, dan S3.

    Tanah yang sudah diupayakan dengan keterbatasan yang ada, diharapkan ada dukungan Pemerintah Daerah, dan juga donator dalam dan luar negeri yang dapat membantu pendirian Asrama Mahasiswa, Kampus (ruang-ruang kelas), Gedung Ibadah, Gedung Pertemuan, Perpustakaan, dan lain-lain.

KEPEMIMPINAN

Ketua STAK Merauke Periode 2001 – 2003 : Pdt. Kelly Duwiri, S.Th.

Ketua STAK Merauke Periode 2003 – 2007 : Ronald Th. Imkotta, S.Sos.

Ketua STAK Merauke Periode 2007 – 2011 : Drs. F. Lekatompessy, M.M.

Ketua STAK Merauke Periode 2011 – 2016 : Ronald Th. Imkotta, S.Sos., M.M.

Ketua STAK Merauke Periode 2015 – 2017 : Ir. H.B.L.Tobing, M.Eng. (sementara)

(saat edit Juli 2022)

Ketua STAK Merauke Periode 2017 – 2022 : Lukas Lena, S.Pd., M.Pd.

Ketua STAK Merauke saat ini : Dr. Ronald Th. Imkotta, M.M., M.Pd.K.

Pembantu Ketua I Periode 2001 – 2002 : Drs. Syaranamual

Pembantu Ketua I Periode 2002 – 2003 : Pdt. Kelly Duwiri, S.Th. (rangkap)

Pembantu Ketua I Periode 2003 – 2005 : Pdt. Johannes Tarantein, S.Ag.

Pembantu Ketua I Periode 2005 – 2007 : Pdt. Ruben Rewasan, S.Th., S.PAK.

Pembantu Ketua I Periode 2007 – 2011 : Ronald Th. Imkotta, S.Sos., MM.

Wakil Ketua I Periode 2012 – 2014 : Pdt. Ruben Rewasan, S.Th., S.PAK., M.Th.

Wakil Ketua I Periode 2015 – 2015 : Pdt. Karel Kunu, S.Th., MA.

Wakil Ketua I Periode 2016 – 2017 : Pdt. Jimmy Mose, S.Th.

(saat edit Juli 2022)

Wakil Ketua I Periode 2017 – 2022 : Pdt. Karel Kunu, S.Th., MA.

Wakil Ketua I saat ini : Pdt. Maryanti Maulany, S.Si., M.Pd..

Pembantu Ketua II Periode 2001 – 2007 : Ronald Th. Imkotta, S.Sos. (rangkap)

Pembantu Ketua II Periode 2007 – 2011 : Lukas Lena, S.Pd., M.Pd.

Wakil Ketua II Periode 2012 – 2014 : Lukas Lena, S.Pd., M.Pd.

Wakil Ketua II Periode 2015 – 2017 : Lukas Lena, S.Pd., M.Pd.

(saat edit Juli 2022)

Wakil Ketua II Periode 2017 – 2022 : Pdt. Jefry Rengkung, S.Th., M.Th., M.Pd.K.

Wakil Ketua II saat ini : Herman Wona, S.Pd.K., M.Pd.K..

Pembantu Ketua III Periode 2001 – 2003 : kosong (ditangani oleh Puket II)

Pembantu Ketua III Periode 2003 – 2009 : Thomas Omuro, S.PAK.

Pembantu Ketua III Periode 2009 – 2011 : Pdt. H. Belwawin, S.PAK., M.Pd.

Wakil Ketua III Periode 2012 – 2014 : Nekad Ngilawane, S.Pd., M.Pd.

(Saat edit kembali Juli 2022)

Wakil Ketua III Periode 2015 – 2017 : Pdt Sonya Uniplaita, S.Si., M.Pd.

Wakil Ketua III saat ini : Pdt. Regina Swabra, S.Pd.K., M.Pd.K.

Wakil Ketua IV Periode 2012 – 2014 : Drs. Frans Lekatompessy, MM.

Wakil Ketua IV : ditiadakan hingga saat ini ….

PENUTUP

Demikian riwayat singkat STAK Merauke, yang saat ini masih tercatat kurang lebih 80 orang mahasiswa (2011). Sedangkan alumni sudah tercatat 163 orang + 31 orang tahun 2011 + 34 orang tahun 2012 = 228 orang alumni. Belum termasuk lulusan di bawah kepemimpinan HBL Tobing dan Lukas Lena, yang belum tercatat.

Akhirnya, Penulis mendapat catatan sejarah ini melalui beberapa dokumen STAK Merauke dan wawancara dengan pelaku sejarah yang masih berada di Merauke. Semoga bermanfaat.

Syaloom !!!

Merauke, 18 Maret 2011
Ronald Th. Imkotta
Penulis / Pelaku Sejarah

Catatan :

Ditambahkan beberapa updating data pada 23 Mei 2012.
Diupdate terakhir 6 Agustus 2017 dengan beberapa tambahan seperlunya.
Kemudian beberapa update data hingga tahun 2022 (pada bulan Juli 2022)